Welcome On Board

Selamat datang di blog yang khusus yang membahas tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran di Indonesia

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Sub Direktorat Perambuan, Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut - Kementerian Perhubungan

Kamis, 03 Juni 2010

Menara Suar Indonesia


Upaya mengenalkan lebih jauh tentang Menara Suar yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Namun di kalangan umum sebutan Menara Suar belum populer, yang lazim disebut dikalangan umum adalah "Mercu Suar".
Seperti di definiskan dalam wikipedia. Mercusuar adalah sebuah bangunan menara dengan sumber cahaya di puncaknya untuk membantu navigasi kapal laut. Sumber cahaya yang digunakan beragam mulai dari lampu sampai lensa dan (pada zaman dahulu) api.
Namun dikalangan umum juga diartikan bahwa bangunan menara yang pada puncaknya terdapat suar (cahaya) disebut juga Mercusuar.
Mencoba meluruskan yang sebenarnya, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang melakukan perencanaan, pengadaan, pengoperasian, pemeliharaan dan pengawasan terhadap apa yang disebut sarana bantu navigasi pelayaran (antara lain: menara suar, rambu suar dan pelampung suar). Di kategorikan bahwa yang dapat disebut Menara Suar adalah bangunan menara yang pada puncaknya terdapat suar dan dijaga oleh pegawai Ditjen Hubla yaitu Penjaga Menara Suar (PMS). Sedangkan pada Rambu Suar tidak dijaga.
Dalam KepMenhub No. 7 tahun 2005 tentang SBNP disebutkan:
Menara Suar adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih 20 mil laut yang dapat membantu untuk menunjukan para navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal, menunjukan arah daratan dan adanya pelabuhan serta dapat dipergunakan sebagai tanda batas wilayah negara.


Selain itu yang ada beberapa juga Menara Suar (Mensu) peninggalan pemerintahan kolonial Belanda, yang lazim disebut "menara suar kuno". Mensu-mensu tersebut dibangun oleh pemeritahan kolonial Belanda yang sampai sekarang masih berdiri kokoh walaupun sudah ada berusia 200 tahun serta masih exist keberadaan dan fungsinya. Ternyata Belanda tidak cuma menjajah tapi meninggalkan warisan yg begitu tinggi nilainya untuk dipelajari, dijaga, dirawat, dipelihara.